Senin, 08 April 2013

Pertemuan ke Tiga

Pemanfaatan Penyelidikan Atmosfer



penyelidikan atmosfer memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai berikut.
a.       untuk mengadakan ramalan cuaca (perkiraan cuaca) jangka pendek atau jangka panjang. Perkiraan cuaca ini penting sekali bagi keperluan pertanian, penerbangan, pelayaran, dan peternakan
b.      untuk menyelidikan kemungkinan-kemungkinan diadakannya hujan buatan
c.       untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan bagaimana caranya memperbaiki hubungan melalui udara.
d.      Untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas. Tempat menyelidiki atmosfer disebut stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi

Pertemuan Ke dua

LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER


1. Troposfer (0–15 km)
Troposfer berada pada lapisan atmosfer paling bawah. lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini terjadi pristiwa-pristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar, dan lain-lain. Temperatur troposfer relatif tidak konstant, semakin tinggi maka suhu semakin rendah. Troposfer yaitu lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya relatif konstan.  Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu yang disebabkan oleh sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari. Sebalikya permukaan tanah memberikan pada lapisan troposfer yang terletak diatasnya melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi syang dilepaskan oleh uap air atmosfer. sehingga troposfer bagian bawah lebih panas. Antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause.
2. Stratosfer (15–50 km)
Stratosfer mempunyai dua lapisan molekul-molekul gas tipis yang tidak terdapat troposfer. Lapisan bawah mengandung bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya hujan. Di stratosfer bagian atas terdapat lapisan ozon terbesar. Stratosfer adalah lapisan inversi, yaitu semakin tinggi dari permukaan Bumi, suhu udara akan meningkat. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozon yang menyerap radiasi ultraviolet dari Matahari. Bagian stratosfer paling atas disebut stratopause, yaitu lapisan yang membatasi stratosfer dan mesosfer.

3. Mesosfer (50–85 km)
Suhu udara di lapisan mesosfer sangat dingin mencapai -50 derajat C sampai 70 derajat C. Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan meteor-meteor dari luar angkasa yang sangat panas pecah dan berubah menjadi batuan-batuan kecil yang tidak membahayakan kehidupan di Bumi. Di mesosfer terdapat lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut lapisan D. Lapisan D terbentuk karena sinar ultraviolet pada molekul-molekul udara bertemu dengan elektron bermuatan listrik negatif. Awan sinar malam yang berasal dari uap air atau debu meteorit muncul pada lapisan ini.

4. Termosfer (80–100 km)


Termosfer memiliki temperatur antara -40 derajat C sampai -5 derajat C. Di dalam lapisan ini sebagian molekul dan atom-atom udara mengalami ionisasi. 

5. Eksosfer (lebih dari 500 km)
Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah hidrogen. Kerapatan udaranya semakin tipis sampai hampir habis di ambang luar angkasa. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya ini sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit yang jumlahnya banyak dan melayang di angkasa. Satelit-satelit buatan biasanya berada di lapisan ini.